Wednesday, April 21, 2010

putri : heroine from 83 class *prok prok prok

siang itu anak anak 83 lagi pada main karena jam kosong.

gue lagi asik ngobrol sama Ajeng, terus Bobby yg duduk di depan serong kanan gue bilang 'tadi udah gue kasih ke lo kan, man?'

karena gue gak tau apa2 jadi gue cuma bilang iya dan lanjutin ngobrol sama ajeng.
'tuh kan Nis, gue udah kasih ke Manda terus Manda ngasih ke Ajeng. udah gak ada lagi di gue.' Bobby ngotot.

ninis tetep nuduh Bobby 'tapi kok bisa gak ada? gue yakin Bob masih ada di lo.'

'ada apaan sih?' gue sama Ajeng berenti ngobrol karena penasaran.

'alfalink nya Ninis ilang' Putri ngejawab.

'pokoknya gue udah kasih ke Manda ya. kalo bukan di Manda berarti di Ajeng.' kata Bobby.

usil, gue ngejawab 'iya bener tuh pasti di Ajeng'

'eh eh apaan?! enggak Nis gak di gue' Ajeng bela diri.

akhirnya karena pala Ninis udah pening kayak kucing lagi bunting, dia nyamperin mejanya Bobby terus geledah tasnya. si Putri bak asisten langsung ngebantuin Ninis dan hasilnya nihil. karena putus asa Ninis ngambil tas Bobby terus di eremin di kolong meja dia.

Bobby protes 'eh eh apaan lo? balikin tas gue main ambil aja. gue sama sekali gak ngumpetin alfalink lo'

'gak mau, balikin dulu alfalink gue' kata Ninis sinis.

'isssh batu ya lo' Bobby kesel.

Farrel temen sebangku Bobby cuma cengar cengir aja, karena dia tau alfalink Ninis emang di umpetin sama Bobby.

si Putri masih tetep asik mengais-ngais kolong meja Bobby.
dan tiba-tiba 'NINIS! INI ALFALINK LO! KETEMU!' si Putri teriak saking senengnya, bahkan dia sampe lompat-lompat dengan muka sumringah.

Ninis langsung senyum lega lemes.
gue sama Ajeng yang tadinya bengong aja, mulai tepuk tangan sambil teriak-teriak tanpa ekspresi. akhirnya si Farrel ikut-ikutan teriak sambil tepuk tangan. karena di dalem kelas rame sama tepuk tangan dan sorakan, anak 83 yang pada main di luar masuk ke kelas terus ikutan tepuk tangan sambil teriak juga.

Thursday, April 1, 2010

Just wanna share my poem :)

dentingan itu,
menusuk kalbu,
membuatku terpaku
janji janji itu,
bagiku sangat tabu,
aku tak tahu

dia..
memaksaku untuk percaya
memaksaku untuk setia
dengan segala cara
hingga ku terpana
dan jatuh di lubang yang sama

perih..
pedih..
dia..
dialah penyebabnya..
yang membuat hidupku penuh air mata..

-------------------------------------------------------------------------------------------------

setiap detik di hidupku,
selalu diisi kesedihan,
dan juga dikucilkan
aku ingin tahu
apa salah ku
aku hanya ingin bersama
apa aku salah?
aku tahu aku berbeda
aku tahu ku tak istimewa
aku sadar semua itu
aku tahu aku lebih tua
aku tahu aku harus mengalah
aku tahu,
tak selamanya kubisa jadi yg dibanggakan
aku tahu kalian ingin kumandiri
aku tahu..
aku hanya rindu masa lalu
saat saat manis
saat kalian sangat menyayangiku..
aku hanya rindu kasih sayang
hanya itu..

-------------------------------------------------------------------------------------------------

aku diam
bukan berarti aku bungkam
bukan juga aku tenggelam
aku hanya ingin diam

dengan diam
aku bisa meredam
semua harapan terdalam
dan semua yang kupendam


dengan diam
aku merasa hariku tidak kelam
aku tidak merasa bosan
walau aku selalu diam

dalam diam ku menangis
dalam diam ku teriak
dalam diam ku merontra
dalam diam ku mati